Jumat, 26 November 2010

Manfaat Berdzikir


Dzikir atau mengucapkan kata-kata pujian yang mengingat kebesaran Allah SWT, adalah amalan istimewa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dzikir merupakan media yang membuat kehidupan Nabi dan para sahabat benar-benar hidup.
Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki tujuh puluh tiga manfaat yaitu:
  • Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
  • Membuat Allah ridah.
  • Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
  • Membahagiakan dan melapangkan hati.
  • Menguatkan hati dan badan.
  • Menyinari wajah dan hati.
  • Membuka lahan rezeki.
  • Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.
  • Melahirkan kecintaan.
  • Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
  • Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
  • Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
  • Pembuka semua pintu ilmu.
  • Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
  • Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
  • Menghidupkan hati.
  • Menjadi makanan hati dan ruh.
  • Membersihkan hati dari kotoran.
  • Membersihkan dosa.
  • Membuat jiwa dekat dengan Allah.
  • Menolong hamba saat kesepian.
  • Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
  • Penyelamat dari azab Allah.
  • Menghadirkan ketenangan.
  • Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
  • Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
  • Mendapatkan berkah Allah dimana saja.
  • Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
  • Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
  • Mendapat pemberian yang paling berharga.
  • Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
  • Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
  • Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
  • Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
  • Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
  • Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
  • Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
  • Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
  • Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
  • Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
  • Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
  • Menjadikan hati selalu terjaga.
  • Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
  • Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
  • Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
  • Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
  • Melembutkan hati.
  • Menjadi obat hati.
  • Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
  • Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
  • Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
  • Majlis dzikir adalah taman surga.
  • Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
  • Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
  • Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
  • Semua kebaikan ada dalam dzikir.
  • Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.
  • Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
  • Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
  • Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
  • Memberikan kekuatan jasad.
  • Menolak kefakiran.
  • Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
  • Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
  • Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan dzikir.
  • Penghalang antara hamba dan jahannam.
  • Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
  • Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
  • Membersihkan sifat munafik.
  • Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
  • Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
  • Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
  • Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.
Sungguh luar biasa manfaatnya…. tetapi orang tidak akan yakin dengan manfaat-manfaat diatas kecuali yang telah merasakan dan menikmatinya….. Mari kita coba memulainya dari sekarang

Renungan Qolbu


"Dunia ini Fana (rusak) anehnya orang orang memperebutkan yang fana. Allah itu Kekal (Baqa) dan Maha Suci, anehnya orang-orang pada lari dari yang Maha Suci".

"Wahai kekasih Allah jadikanlah lisanmu dan hatimu tuk berdzikir, keluar dan masuk nafas akan dipertanggungjawabkan, mau kemana, untuk apa, kembali kemana , apa yang dibawa. Gemuruh ombak, burung berkicau , semua makhluk memuji Allah, yang berakal kadang kalah oleh makhluk lainnya sunggu disayangkan…!? Wahai hamba Allah jadikanlah tujuanmu untuk Allah. Jangan jadikan Allah di telapak tanganmu, jadikan Allah di isi hatimu. Jadilah engkau kekasih Allah".

"Wahai kekasih Allah, dunia itu bagaikan sampah yang berserakan. Bila kau pegang dengan tanganmu akan menjadi kotor. Banyak orang risau dan bingung dengan urusan dunia, karena ia simpan di hati. Dan sedikit orang bingung bagaimana agar supaya dekat dengan Allah".. sehingga ia terus mencari…


"Wahai hamba yang teraniyaya bangunlah! Jadikanlah tempat dudukmu sajadah, senjatamu tasbih, buku mu Al-Qur’an, lisanmu untuk memuji, akalmu untuk ber tafakur, mata untuk menangis dan hatimu Allah.. tujuanmu Allah , harapanmu Allah. Jadilah kekasih Allah, Allah akan mengabulkanmu sayang..".

"Wahai kekasih.. tidurmu, hembusan napasmu, detakan jantung mu, urat nadimu, aliran darahmu… jadi barokah dan rahmat dalam tidurmu..".

"wahai sahabatku..

Sejauh jauhnya burung terbang mengelilingi dunia, pasti akan kembali ke titikakhir. Dan yang hanya didapat hanyalah pengalaman dan makanan. Sejauh-jauhnya manusia merantau pasti akan kembali keasal muasal (titik penghabisan). Dan yang ia dapat pengalaman dan amal. Dunia adalah tempat menanam benih dan akhirat tempat memetik hasilnya sahabatku… pahitkah! Maniskah! Dihadapan Allah. Maha Suci Allah…

Sekuat-kuatnya pohon diterjang badai akan roboh. Sekuat-kuatnya manusia takan kuat menahan pedihnya mati. Nabi Musa a.s. pun merasa pedih ketika dicabut ruhnya apalagi kita.. sahabatku…

Wahai kekasih Allah… 3 macam yang asing di dunia : 1. Qur’an di dalam dada seorang yang dholim. 2. Orang sholeh di tengah kaum yang jahat. 3. Qur’an di dalam rumah yang tidak dibaca. Sungguh asing saudaraku…

Wahai hamba Allah… semua orang pada tahu bahwa siksa itu ada tapi kenapa orang banyak tertawa. Maut itu pasti datang kenapa orang banyak berhura-hura. Hisab itu pasti kenapa orang banyak beramal buruk. Qodha dan Qadar udah tentu kenapa orang banyak bersedih. Surga itu pasti kenapa orang tidak banyak beramal… kenapa mereka berbuat begitu sungguh sayang sahabatku..

Jumat, 05 November 2010

Kisah Sebatang Pohon Bambu

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.
Dia berkata kepada batang bambu, “Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?”
Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu.”
Sang petani menjawab, “Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur.”
Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam…, kemudian dia berkata kepada petani, “Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”
Petani menjawab batang bambu itu, “Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”
Akhirnya batang bambu itu menyerah, “Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki.”
Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.
***
Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, Allah sedang membuat kita menjadi manusia yang berguna. Dia sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Allah tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak Allah, membiarkan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-Nya?
Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, “Ini hamba-Mu ya Allah, perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki. Hamba siap menjalaninya.”


Allah berfirman : “Demi keagungan dan kemuliaanKu, Aku tidak mengeluarkan hambaKu yang Aku inginkan kebaikan baginya dari kehidupan dunia, sehingga aku tebus perbuatan2 dosanya dengan penyakit pada tubuhnya, kerugian pada hartanya, kehilangan anaknya, apabila masih ada dosa yang tersisa, maka dijadikan ia merasa berat disaat sakratul maut sehingga ia menjumpai Aku seperti bayi yang baru dilahirkan.”